Menjadi wanita tidaklah mudah. Menjalani hidup sehari-hari
lebih dari sekedar rutinitas kehidupan seperti menjadi ibu, bekerja dan
segudang aktifitas lainnya belum lagi siklus hormon yang datang sebulan sekali.
Begitulah yang harus dihadapi dan dijalani sebagai wanita dan ibu.
Setiap wanita memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam
pekerjaan namun diberi peran yang sama yaitu sebagai seorang IBU. Tentu tidak
akan ada yang menyangkal bahwa wanita adalah sumber kehidupan dalam rumah
tangga dengan peranannya sebagai Ibu, wanita memiliki tugas untuk mengasuh,
mendidik serta membimbing anak-anaknya untuk bertumbuh sehat dan menjadi
pribadi yang berkarakter baik sehingga kelak dapat mandiri dan siap menghadapi
tantangan jaman.
Perkembangan jaman pasti ada dampak buruk dan baik, mengingat
teknologi yang semakin canggih. Informasi yang sangat cepat dan tidak terbatas
melalui internet menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Ibu untuk semakin
bijak dalam memberikan informasi kepada anak.
Setiap anak dikarunia potensi
dan kemampuan masing-masing, dan tugas sebagai orang tua untuk
mengarahkan dan mengembangkan potensi itu. Anak membutuhkan dukungan dan
hubungan yang hangat dengan orang tuanya, sebagai Ibu harus bisa membangun
hubungan tersebut.
Menjadi Ibu adalah kepercayaan dalam pekerjaan dan peran yang
harus dikerjakan dengan ketekunan dan keteladanan.
Seperti yang pernah saya baca dari beberapa buku bahwa Wanita
diciptakan Tuhan sebagai penolong bagi suami dan anak-anaknya dan sebagai
seorang penolong, wanita harus lebih kuat, berkualitas, lebih bijak dan penuh
hikmat.
Jangan khawatir bahwa anak-anak tidak pernah mendengarkan
kita; tetapi khawatirlah karena mereka selalu memperhatikan kita, ~Robert
Fulghum~
Kekuatan seorang Wanita terletak pada doa pribadinya dan
hubungannya dengan Tuhan....
Berikut tulisan yang saya kutip dari sebuah buku (penulis ‘no
name’), semoga dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi Wanita.....
BAGIMU WANITA
Seorang
anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya
”mengapa
engkau menangis?”
“karena
aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya.
“Aku tidak
mengerti”, kata anak itu.
Ibunya
hanya memeluknya dan berkata “Dan kau takkan pernah mengerti”
kemudian
anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,
“Mengapa
ibu suka menangis tanpa alasan?”
“ Semua
wanita menangis tanpa alasan “, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.
Anak laki-laki kecil
itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa
wanita menangis. Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, “Tuhan mengapa
wanita begitu mudah menangis?”
Tuhan berkata:
“Ketika aku
menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia: namun, harus cukup lembut
untuk memberikan kenyamanan “ “Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk
mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari
anak-anaknya “
“Aku memberinya
kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan
mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh “
“Aku memberinya
kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika
anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya “
“Aku mamberinya
kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan
tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya “
“Aku memberinya
kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah
menyakiti istrinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya
untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu.
“Dan akhirnya. Aku
memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk
digunakan kapan pun ia butuhkan,”
“Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang
ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.”
“Kecantikan
seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya, tempat
dimana cinta itu ada.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar