Rabu, 20 April 2011

Happines is Choice



Kutulis kan kembali tulisan ini untuk memberi semangat pada perempuan Indonesia untuk tetap berjuang menentukan jalan hidupnya dalam menempatkan dirinya dalam posisi manapun baik sebagai Ibu, Istri maupun Karir dalam mencari kebahagiaan hidupnya.

Secara tidak sengaja ketika membuka agenda lama dan karena kebiasaan selalu menyimpan artikel menarik walaupun dalam bentuk lebaran kertas hasil dari mengikuti beberapa seminar atau workshop yang mungkin sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. 

Tulisan ini adalah tulisan dari seorang laki-laki bernama Budi Prayitno (lupa pernah mengenal beliau dimana) yang isinya sangat menginspirasi dan menambah percaya diri seorang perempuan dan ini memang menceritakan kehidupan nyata perempuan dimana dari sudut pandang laki-laki bahwa perempuan mempunyai perjuangannya sendiri dalam mewujudkan eksistensinya di dunia nyata dengan segala kemampuan dan pengetahuannya baik sebagai ibu, istri maupun dalam karir.

Selamat hari Kartini mari kita lanjutkan perjuangan Kartini dalam mewujudkan emansipasi perempuan dan kesetaraan gender…Perempuan juga BISA !!!


HAPPINESS is CHOICE

Apakah menurut anda, anda cantik? Tak kurang kurang wanita yang menjadi minder hanya karena merasa hidungnya kurang proposional. Atau yang mati-matian tak mau difoto dari sudut tertentu karena merasa dari sudut itu dia tidak tampak kecantikannya (padahal memang mungkin dari semua sudut sama saja...:)

Mungkin banyak orang lain yang hidungnya lebih parah atau kecantikannya tak mau muncul, difoto dari sudut manapun.

Atau dengarlah kisah mereka yang mati=matian berupaya untuk dicintai pasangannya, dianggap cantik oleh lingkungannya dan lalu menjadi repot untuk harus selalu mengikuti trend kecantikan paling mutakhir

Jadi, mengapa ada yang menderita hanya karena kulit kurang putih atau mobil kurang bagus, sementara ada yang tetap merasa bahagia dan pasrah dengan keadaan buruk yang menimpa mereka?
Persoalannya terletak dari sudut pandang yang digunakan. Jadi persoalan yang sama bisa dilihat berbeda. Sederhana contohnya, jika sebuah buku memiliki warna sampul depan dan belakang berbeda, maka kesimpulannya juga berbeda jika ditanyakan: apa warna buku itu?

Begitupun dalam hidup, apakah sebuah peristiwa menyakitkan, musibah, kehilangan dan kemalangan itu dilihat sebagai penderitaan dan membuat manusia menderita karenanya?
Atau justru dilihat sebagai sebuah keniscayaan yang Tuhan hadirkan dan kita manusia yang lemah ini diminta untuk pasrah atas segala ketentuan yang sudah terwujud? Menerima apa yang sudah terjadi dan tidak mengeluh, selalu mampu melihat sudut positif dari setiap peristiwa, terutama yang tidak menyenangkan

Maka bahagia atau menderita, jadinya terserah pada kita. Bahkan orang bisa menderita tanpa musibah.


HIDUP BERMAKNA HIDUP BAHAGIA….

Salah satu jalan yang dapat ditempuh agar kita meraih bahagia adalah melalui kemampuan meraih makna positif dalam hidup

Victor Frankl berkata bahwa kebahagian berawal dari hidup yang bermakna dan penderitaan berawal dari hidup yang tak bermakna

Jadi jika memaknakan tubuh kita ini karunia tak ternilai (apapun warna kulitnya, seperti apappun bentuknya hidung, matanya, jari tangan, jari kaki…) maka kita akan bahagia dengan tubuh kita

Cobalah tengok sejenak bahwa tubuh kita itu adalah tubuh yang hebat:
  • Terdapat lebih dari 200 potong tulang yang menunjang tubuh kita hingga bisa tegak dan bergerak lincah
  • Mata kita mampu menangkap 10 juta warna
  • Jantung berdenyut sekitar 103 ribu kali/24 jam
  • Jantung tiada henti memompa sekitar 25ribu liter darah/24jam
  • Setiap kg berat kita terdiri dari 1 trilyun sel
Kita juga punya emosi, yang karenanya kita bisa merasakan cinta, kasih saying, cemas, harap, sedih dan gembira. Bayangkan hidup tanpa emosi…..betapa keringnya!

Kitapun dikaruniai akal, yang membuat kita mampu merencanakan apa yang akan kita lakukan dihari esok atau apa yang ingin kita raih dalam hidup. Kita memiliki pihan dalam hidup

Pilihan berkarier sambil menjadi ibu dan istri adalah sebuah pihan hebat dan tidak main-main. Menjadi ibu saja sudah hebat, apalagi menjadi ibu yang berkarier sambil berusaha menjadi istri yang baik. Sungguh luar biasa pilihan peran yang diambil.

Maka karena perannya Hebat, diperlukan ilmu dan pemahaman yang cukup untuk menjadi ibu yang baik, istri yang baik dan wanita berkarier yang baik. Pemahaman dan permaknaan yang positif akan membawa kita pada kebahagiaan

Maka menjadi ibu harus dilihat sebagai anugerah terindah dalam hidup. Dari rahim ibu lahir anak-anak yang akan menjadi permata hati dan generasi penerus kita. Besarkan anak dengan penuh cinta, maka mereka akan belajar mencintai. Cintai anak apa adanya, temani dan temukan potensi hebatnya…hingga dia bisa kita banggakan kelak  dihadapan yang Maha Pencipta…dan dengan bangga kita bisa berkata pada manusi: Itu Anak Saya!

Menjadi istri adalah peran sangat heroic bagi seorang wanita. Karena kecintaan pada suami dan keluarga, beberapa wanita menahan diri untuk tidak tampil terlalu hebat. Dia menjadi seorang pendamping hebat bagi suaminya dan diam-diam mengalihkan energinya yang luar biasa secara halus, menjadi sumber energy yang hebat bagi suami hingga sang suami bisa optimal memerankan tugas hidupnya. Hingga suaminya akan berkata : saya takkan bisa meraih apa yang saya raih hari ini, kalau bukan dia, istri saya, yang mendampingi saya!

Berkarir dan meraih keberhasilan ekonomi disaat begitu banyak orang yang memerlukan pertolongan, adalah tugas yang suci. Maka niatkan mencari nafkah dan berkarir sebagai bagian tugas hidup yang dengannya kita mampu mengoptimalkan potensi diri dan diakhir proses akhirnya kita mampu menebarkan rahmat dan kebaikan bagi semesta alam.

Apapun pilihan hidup kita, haruslah dilandasi kesadaran penuh bahwa tugas utama hidup kita di dunia adalah untuk beribadah menyembah dia yang Maha Pencipta

Apapun yang kita lakukan dalam hidup yang singkat ini, adalah sebuah wujud pengabdian kita pada Tuhan dan ikhtiar menjadi manusia yang penuh manfaat, bukan menjadi beban bagi sesama…
Hingga jika kita kembali pada-Nya, kita akan tersenyum dan orang yang  kita tinggalkan menangis, kehilangan kita

Selamat merangkai hari-hari sebagai ibu, sebagai istri dan sebagai wanita karier yang hebat yang tetap rendah hati dalam puncak kecermelangan karirnya.

Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar