Jumat, 12 April 2013

Doa seorang pengemis

Pada hari itu seperti biasa, aku berangkat pagi-pagi menuju ke tempat aktifitas.
Macet tentu saja sudah menjadi sesuatu yang dihadapi pada jam-jam sibuk di Jakarta sebagai Ibu kota yang sangat padat.

Dipojok lampu merah aku melihat seorang bapak yang sudah tua renta membawa suling meminta-minta disetiap mobil yang berhenti. Tak ada satupun mobil yang membuka kacanya untuk memberikan sesuatu. Dia tetap meniupkan sulingnya sampai seseorang yg didalam mobil mengangkat tangannya yang berarti tidak bersedia untuk memberikan sesuatu kepada bapak itu.

Perawakannya sangat kurus, baju seadanya dan terlihat seperti kurang tidur dan mungkin belum makan. Saat seperti ini dalam pikiranku apakah ada pekerjaan yang layak buat dia?
Sudah tua renta dan mungkin sakit-sakitan. Berjualanpun tentunya membutuhkan modal atau mungkin bapak itu masih menanggung kehidupan orang lain dirumahnya.

Entahlah....
Pada saat itu kok bisa-bisanya aku memikirkan bapak tua itu....

Tibalah dia disamping pintu mobilku. Seperti ada yang menggerakkan tanganku, aku keluarkan selembar uang dan memberikannya kepada bapak tua itu.

Mungkin itu hal yang biasa ketika kita memberikan sesuatu pada pengemis dan biasanya pengemis tersebut pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata terima kasih atau apapun.

Bapak tua itu sigap menerima uang dariku, berdiri sejenak dan berdoa untukku dengan menyebutkan doa yang sangat indah. Aku sempat terkejab dengan doa yang diucapkan, sangat tulus...

Dalam pikiranku, begitu miskinnya bapak tua itu namun ia memiliki kekayaan hati. Mungkin dia sangat lapar namun perutnya yang lapar tidak membuatkan lupa berterima kasih dengan uang yang dia terima yang tidak seberapa, yang menurut dia cukup untuk mengganjal perutnya yang lapar itu.

Apa yang dapat aku petik dari kejadian ini??

Sebagai manusia sudah sepatutnya kita banyak bersyukur dengan apa yang kita terima. Harta dan kekayaan membuat kita lupa untuk bersyukur dan lupa untuk berbagi kepada sesama.

Hal paling kecil adalah keluarga, dengan segala kesibukan kita untuk mencari hal-hal duniawi waktu semakin kurang untuk berkata ''Terima Kasih Tuhan' serta saling mendoakan keluarga dan sesama.

Bapak tua yang miskin ini dapat bersyukur atas apa yang dia terima (yang tidak seberapa) dengan mendoakan orang lain...

Selamat berakhir pekan sahabat, semoga anda mendapatkan hal-hal indah dalam kehidupan anda, bersyukur disetiap waktu dan saling berbagi dengan tulus...

AM@Iwita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar